KLIK GAMBAR UNTUK TONTON LIVE

Tidak Ada Jalan Kembali, Cerita Cristiano Ronaldo dan Manchester United Sudah Berakhir

 

Tidak Ada Jalan Kembali, Cerita Cristiano Ronaldo dan Manchester United Sudah Berakhir


Bintang Manchester United Cristiano Ronaldo. (c) AP Photo

Kisah Cristiano Ronaldo dan Manchester United sudah berakhir. Tidak ada jalan kembali bagi Ronaldo setelah terang-terangan menyudutkan MU dalam sesi wawancara eksklusif.


Awal pekan ini, dunia sepak bola dihebohkan dengan wawancara Ronaldo di acara Piers Morgan. Dalam kesempatan tersebut, Ronaldo secara blak-blakan menjawab keraguan dan menjelaskan kondisinya dalam beberapa bulan terakhir.


Wawancara Ronaldo jelas jadi sorotan utama, bahkan sampai mengalihkan fokus fans dari Piala Dunia 2022. Ronaldo mengkritik manajemen klub, menyerang Erik ten Hag, dan melontarkan berbagai keluhan lainnya.

Jika diperhatikan, Ronaldo memikirkan betul pemilihan waktu untuk rilis video wawancara tersebut, yaitu setelah liga memasuki jeda Piala Dunia dan akan memasuki bursa transfer musim dingin.


Tidak ada jalan kembali

Keputusan Ronaldo melakukan wawancara tersebut sudah dianggap tidak biasa. Artinya, masalah Ronaldo dengan pihak klub sudah terlalu buruk dan tidak lagi bisa diperbaiki.

Situasi inilah yang disayangkan oleh analis Premier League dan eks MU, Gary Neville. Menurutnya, jelas tidak ada jalan kembali untuk Ronaldo ke MU.

"Tidak [ada jalan kembali untuk Ronaldo ke MU] dan saya rasa dia memang tidak menginginkan itu. Dia tidak akan sampai melakukan wawancara semacam ini jika memang dia ingin kembali," ujar Neville di Sky Sports.

"Dengan wawancara ini, dia tahu bahwa komentarnya akan jadi berita utama dan mengakhiri kariernya di Man United."


Jelas tidak akan lanjut

Menurut Neville, komentar-komentar Ronaldo jelas telah membuat MU kelabakan. Ronaldo menyerang banyak pihak sekaligus dan menyudutkan pihak klub hingga mencapai posisi yang tidak nyaman.

"Dari sudut pandang klub, Cristiano telah menyampaikan apa yang perlu dia sampaikan. Dia melempar kritik, entah itu soal pemain muda, soal Erik ten Hag, soal pemilik klub, atau soal dewan pengurus ...," sambung Neville.

"Jika Anda melakukan hal semacam itu, apa pun bisnisnya, Anda mengkritik manajer, pemilik bisnis, dewan pengurus, dan eksekutif maka jelas tidak akan ada kesempatan bekerja kembali di masa mendatang."